Menonton
serial kartun seperti Doraemon, Shinchan atau Penguin of Madagascar
mungkin sudah biasa. Serial2 tersebut dilengkapi dengan dialog, yaaa
kalau tidak ada dialognya jelas tidak ada jalan cerita yang bisa
dinikmati. Tapi, ternyata ada lohh serial kartun tanpa dialog alias
bisu! Benar2 tidak ada dialog antar pemain sama sekali, namun serial ini
sangat digemari dan bahkan ada yang pernah berprestasi di tingkat
internasional. Berkut 7 serial kartun bisu terpopuler di dunia
Pingu
Seri yang diciptakan oleh Otmar Gutmann ini diproduksi oleh Grup
Pygos dan Trickfilmstudio di Swiss. Berkisah ttg keluarga penguin di
kutub Selatan dimana karakter utamanya adalah salah satu anak dalam
keluarga itu yang bernama Pingu.
Acara ini hanya berlangsung
selama 4 musim dari 1986-1998. Pada 1998, ada 2 episode Pingu yang
dibuat namun tidak ditayangkan karena masalah jadwal. Setahun
setelahnya, seri ini kembali diproduksi namun hanya ditayangkan antara
iklan.
Ooglies
Pertama tayang pada tanggal 10 Agustus 2009 di dua stasiun TV
Skotlandia, CBBC dan BBC HD. Ooglies mempertontonkan sketsa humor pendek
dengan barang2 peralatan rumah tangga yang memiliki sepasang mata. The
commisssion was for 2 series of 13 shows yang masing2 berdurasi 15
menit.
Larva
Negeri ginseng Korea ternyata tidak hanya gemar memproduksi serial
drama ataupun menghipnotis dunia dengan demam Kpopnya. Larva, seri
pendek yang hanya berdurasi 2 menit ini menghadirkan dua ekor larva/ulat
dengan segala kekonyolan yang mereka lakukan tiap harinya. Kedua larva
ini tidak disebutkan namanya, hanya saja seekor berwarna merah kecil dan
satunya lagi lebih besar berwarna kuning. Pertama nonton, saya hanya
bisa bilang “gokiiiiilllll” hahaha asli ngakak deh nonton Larva, walau
agak sadis juga sih sebenernya
Walau setting tempat hampir tidak
pernah berganti, yakni selalu ada di dalam sebuah selokan, namun
nampaknya pihak scriptwriter nggak pernah kehabisan ide cerita. Adaaaaa
aja ulah konyol Si Merah dan Si Kuning beserta penghuni selokan lainnya,
seperti Kumbang, Kodok, Siput dan serangga pembawa kotoran.
Minuscule
Serial ini unik karena menggabungkan pemandangan nyata dengan karakter2
animasi. Serangga menjadi tokoh utama disini, dimana kehidupan sehari2
merekalah yang diangkat menjadi tema cerita. Ekspresinya bisa dibilang
paling minim jika dibandingkan dengan 6 serial lain dalam daftar ini,
namun audio yang ditampilkan dijamin bisa menambah hidup jalan
ceritanya. Audio adalah kombinasi dari serangga asli dan efek suara
seperti mobil, helikopter, mesin pesawat, disentis buzzing dll.
Pengaturan background sebagian besar adalah pedesaan Prancis (mengingat
negara asal Minuscule adl Prancis), termasuk rumah pertanian, pagar,
mobil, permukaan jalan, saluran air, selokan dan bak sampah. Minuscule
tayang di Disney Channel pada 2006-2008.
Shaun the Sheep
Animasi yang tayang perdana di TV Inggris pada Maret 2007 ini diproduksi CBBC, Inggris.
Shaun
The Sheep memotret domba atau biri-biri yang cerdas, kreatif dan bisa
melakukan kegiatan layaknya manusia dengan seting sebuah peternakan.
Setiap
episodenya berisi banyolan slapstick. Tak ada dialog dalam animasi
berjumlah 80 episode ini. Bahkan kalau pun muncul karakter manusia, tak
ada dialog yang terucap. Kadang hanya terdengar suara tokoh menghela
nafas atau melengos, untuk mengekspresikan emosi karakter.
Di Indonesia, ratting acara ini bahkan pernah mengalahkan beberapa sinetron yang menjamur di channel TV lain.
2. Oscar’s Oasis
Baru tayang beberapa minggu belakangan walaupun di negara asalnya,
Prancis, serial ini telah tayang sejak 2008 silam. Buat pelanggan TV
berbayar, mungkin sudah lebih dulu akrab dengan animasi bisu ini. Disney
Channel Asia resmi menayangkan sejak akhir Februari silam. Animasi yang
di Eropa dikenal dengan judul Oscar & Co juga telah tayang di
Italia, Inggris, Canada, Amerika Selatan, Korea dan Hong Kong. Pada
tahun 2008, Oscar’s Oasis hanya dibuat 7 episode dengan durasi sekitar
90 detik. Baru pada 2010 dibuat versi dengan durasi rata-rata 7 menit
per episode, dengan total 78 episode.
Oscar’s Oasis berkisah
tentang petualangan Oscar, seekor kadal yang selalu menjelajah gurun
pasir bersama 3 “musuh”: Buck (burung pemakan bangkai), Harchi (seekor
hyena, beberapa situs menyebutnya Harachi) dan Poppy (musang betina).
Ketiganya selalu mengikuti kemanapun Oscar pergi. Mereka juga selalu
ingin mengambil apa yang diperoleh Oscar. Namun Oscar selalu lebih
cerdik dan gesit menghalangi niat buruk mereka.
Tujuan Oscar
sebenarnya sederhana, mencari air untuk minum, tempat berteduh dan
sesuatu untuk dimakan. Namun misi itu menjadi sulit karena ia tinggal di
gurun pasir yang gersang. Tidak lupa, di awal tiap episode selalu
diperkenalkan nama masing2 tokoh.
1. Bernard Bear
Animasi pendek berdurasi kira2 3 menit ini diproduksi oleh RG
Animation Studios asal Korea dengan kerjasama BRB Internacional SA dari
Spanyol dan M6 Metropole Televicion dari Prancis. Style animasi ini
adalah kombinasi antara computer-generated and cel animation. Ceritanya
ditulis oleh tim kreatif Screen21 dari Spanyol dan disutradari oleh José
Luis Ucha dan Claudio Biern Lliviria. Wah keren ya kerjasamanya dengan
negara2 Eropa hehe.
Serial yang pertama terbit tahun 2007 ini
berkisah ttg kehidupan sehari-hari seekor beruang kutub bernama Bernard
lengkap dengan semua kekonyolan yang dilakukannya. Ia sebenarnya cukup
pintar, namun sifatnya yang ceroboh lebih dominan sehingga nasibnya
cenderung apes. Tiap episode akan kita lihat keluguan Bernard dalam
menyelesaikan masalah dengan tambahan beberapa adegan slapstick.
Terkadang akan kita lihat pula beberapa tokoh tambahan, yang paling
sering adalah Eva si Penguin dan Lloyd si Kadal.
Kenapa
Bernard Bear ditempatkan di nomor satu dalam daftar ini? Karena serial
animasi bisu ini pernah dinominasikan untuk beberapa international
awards, termasuk Best Animation Series di Sttugart Festival of Animated
Film (2006), Mipcom Jr. Licensing Challenge Award (2004), Prize in
Children and Education di Dong A International Festival of Cartoon and
Animation (2004) dan menjadi finalis dalam Annecy International
Animation Festival (2003). Sebuah bukti bahwa animasi bisu tidak hanya
bisa mengundang tawa tapi juga mendulang prestasi.